MAKALAH
KEADILAN
, STABLITAS DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi
Pengampu
: Made Winda, SE
Oleh :
Kelompok III
Universitas Mahendradatta
Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (I)
2015
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya, saya dapat menyusun tugas makalah tentang keadilan,staabilitas dan pertumbuhan ekonomi ini
dengan baik.
Makalah ini saya buat dengan tujuan
tidak semata-mata untuk mencari nilai saja, tetapi saya juga bermaksud untuk
mempelajari dan mengetahui tentang
keadilan,stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Saya ucapkan terima kasih kepada teman yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini..
Harapan saya, dengan menggunakan
makalah ini para pembaca bisa lebih memahami dan mengetahui materi tentang keadilan,stabilitas,dan pertumbuhan
ekonomi. Pembaca juga diharapkan mampu
mengembangkan pola pikir yang sesuai dengan
materi ini. Jika makalah ini dirasa kurang baik atau ada kekurangan saya akan
dengan senang hati menerima kritik dan saran dari dosen pengajar atau para
pembaca
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan bagi para
pembacanya.
Denpasar,Agustus 2015
Penulis
Daftar Isi
·
Kata Pengantar ...........................................................................................................................1
·
Daftar Isi......................................................................................................................................2
·
Pendahuluan
a) Latar
Belakang.......................................................................................................................3-5
b) Rumusan
Masalah..................................................................................................................5
c) Tujuan....................................................................................................................................5
· Pembahasan
· Pembahasan
Keadilan
a) Pengertian
Keadilan................................................................................................................7-9
b) Karakteristik
Keadilan............................................................................................................9-10
c) Konsep
tentang ekonomi........................................................................................................10
d) Perwujudan
keadilan..............................................................................................................10-13
·
Stabilitas Ekonomi
a) Pengertian
Stabilitas Ekonomi.................................................................................................14
b) Pentingnya
Stabilitas Ekonomi............................................................................................... 14-15
c) Masalah-Masalah
Yang Berhubungan Dengan Stabilitas.........................................................15-17
d) Analisis
dan Kebijakan.......................................................................................................... 17-20
·
Pertumbuhan Ekonomi
a) Pengertian Pertumbuhan Ekonomi............................................................................................21
b) Teori Pertumbuhan Ekonomi................................................................................................... 21-24
c) Ukuran Pertumbuhan Ekonomi............................................................................................... 24-25
d) Model-Model Pertumbuhan Ekonomi..................................................................................... 25
e) Hal-Hal Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi.............................................................. 25-26
f) Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi........................................................................................ 27
·
Penutup
a) Kesimpulan.............................................................................................................................28
b) Saran......................................................................................................................................28
·
Daftar Pustaka..............................................................................................................................29
PENDAHULUAN
a.
Latar
Belakang
Keadilan dalam bidang ekonomi
merupakan bagian dari keadilan sosial. Keadilan sosial seperti yang telah
dipaparkan dalam pertama, yakni keadilan yang pelaksanaanya tergantung dari
struktur-struktur kekuasan dalam masyarakat. Maka membangun keadilan sosial
berarti menciptakan struktur-struktur yang memungkinkan pelaksanaan keadilan.
Struktur-stuktur itu menyangkut bidang politik, ekonomi, hukum, budaya,
pertahanan dan keamanan. Untuk mewujudkan keadilan sosial itu berarti bahwa
keadilan dalam bidang ekonomi pun harus terwujud.
Dalam batang tubuh UUD’45 pasal 33
dengan bagus diungkapkan dua ketentuan yang amat penting: suatu pembatasan hak
milik pribadi mutlak terhadap alat-alat produksi, dan suatu penetapan
tujuan dan tanggung jawab usaha ekonomi yang harus dijamin oleh negara, ialah
sebesar-besarnya oleh kemakmuran rakyat. Pernyataan dalam UUD’45 ini secara
jelas dan dengan resmi menetapkan bahwa pembangunan ekonomi harus demi untuk
kesejahteraan rakyat. Ini berarti bahwa pembangunan yang terjadi hanya demi
kepentingan pribadi atau golongan secara ekstrim dapat dikatakan tidak adil
atau tidak sesuai dengan komitmen kebangsaan.
Keadilan
dalam bidang ekonomi hanya akan terwujud apabila orang menyadari akan
pentingnya keadilan itu sendiri bagi kehidupan, bukan hanya sekedar
menyadarinya namun mengamalkannya.
Selain keadilan ekonomi , stabilitas ekonomi juga
diperlukan demi kesejahteraan rakyat. Pengertian
stabilitas ekonomi adalah prasyarat dasar untuk tercapainya peningkatan
kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan yang tinggi dan peningkatan kualitas
pertumbuhan. Bentuk
stabilitas ekonomi ada 2, yaitu stabilitas ekonomi makro dan stabilitas ekonomi
mikro.
Stabilitas
ekonomi makro merupakan faktor fundamental untuk menjamin pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan. Upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi makro tersebut
dilakukan melalui langkah-langkah tertentu untuk memperkuat daya tahan
perekonomian domestik terhadap berbagai gejolak (shocks) yang muncul, baik
dari dalam maupun dari luar negeri. Koordinasi kebijakan fiskal, moneter,
sektor riil, dan daerah mutlak diperlukan untuk mengantisipasi gejolak
perekonomian dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Untuk
meningkatkan kinerja dan kesinambungan sektor keuangan sebagai sumber pendanaan
pembangunan, kebijakan sektor keuangan diarahkan pada upaya menjaga ketahanan
industri jasa keuangan, peningkatan fungsi intermediasi dana masyarakat, serta
pengembangan sistem jaring pengaman sektor keuangan. Sebagai lembaga keuangan
yang mempunyai fungsi intermediasi keuangan terbesar di Indonesia, perbankan
nasional diarahkan untuk dapat lebih berperan dalam mendorong pembangunan dalam
berbagai sektor dengan penyaluran kredit yang lebih merata di seluruh wilayah
tanah air, serta terjangkau oleh seluruh pelaku ekonomi terutama usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM).
Setelah keadilan terwujud maka Negara
jika ingin mencapai stabilitas ekonomi harus melalui pertumbuhan ekonomi. Selama
hampir setengah abad , perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju
pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional . perekonomian
dan politisi dari semua negara , baik negara-negara kaya maupun miskin , yang
menganut sistem kapitalis , sosialis maupun campuran ,semuanya
sangat mendambakan dan menomor satukan pertumbuhan ekonomi ( economic growth )
.
Pada
setiap akhir tahun , masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data
statistikanya yang berkenaan dengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya dan
dengan penuh harap mereka menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang
membesarkan hati . pengejaran pertumbuhan merupakan tema sentral dalam
kehidupan ekonomi semua negara di dunia ini . seperti kita telah ketahui
berhasil atau tidaknya program-program pembangunan di negara-negara dunia
ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi
sebagai tolak ukur penilaian pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur
diyakini serta diterapkan secara luas , maka kita tidak boleh ketinggalan dan
mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi tersebut . pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
memliki definisi yang berbeda , yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan
output perkapita yang terus-menerus dalam jangka panjang . pertumbuhan ekonomi
tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan . dengan
demikian maki tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula
kesejahteraan masyarakat , meskipun terdapat indikator yang lain yaitu
distribusi pendapatan . sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan
pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi
ekonomi rill melalui penanaman modal , penggunaan teknologi , penambahan
pengetahuan , peningkatan keterampilan , penambahan kemampuan berorganisasi dan
manajemen .
b.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan keadilan dalam ekonomi?
2. Apa
saja karakteristik keadilan tersebut?
3. Bagaimana
mewujudkan keadilan dalam bidang ekonomi?
4. Apa
yang dimaksud dengan stabilitas ekonomi?
5. Apa
saja masalah yang berhubungan dengan stabilitas ekonomi?
6. Kebijakan
apa yang diambil dalam menangani masalah tersebut?
7. Apa
yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi?
8. Apa
saja teori pertumbuhan ekonomi?
9. Apa
yang menjadi ukuran pertumbuhan ekonomi?
10.
Apa saja yang menjadi model-model
pertumbuhan ekonomi?
11.
Apa saja hal-hal yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi?
12.
Bagaimana cara meningkatkan pertumbuhan
ekonomi?
c. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian keadilan dalam ekonomi
2. Untuk
mengetahui karakteristik keadilan tersebut
3. Untuk
megetahui cara mewujudkan keadilan dalam bidang ekonomi
4. Untuk
mengetahui pengertian stabilitas ekonomi
5. Untuk
mengetahui masalah yang berhubungan dengan stabilitas ekonomi
6. Untuk
mengetahui kebijakan yang diambil dalam menangani masalah tersebut
7. Untuk
mengetahui pengertian pertumbuhan ekonomi
8. Untuk
mengetahui teori pertumbuhan ekonomi
9. Untuk
mengetahui takaran/ukuran pertumbuhan ekonomi
10. Untuk
mengetahui model-model pertumbuhan ekonomi
11. Untuk
mengetahui hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
12. Untuk
mengetahui cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
KEADILAN
i.
Keadilan
berasal dari istilah adil
yang berasal dari bahasa Arab. Kata adil berarti tengah, adapun pengertian adil
adalah memberikan apa saja sesuai dengan haknya. Keadilan berarti tidak berat
sebelah, menempatkan sesuatu ditengah-tengah, tidak memihak, berpihak kepada
yang benar, tidak sewenang-wenang. Keadilan juga memiliki pengertian lain yaitu
suatu keadaan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara memperoleh
apa yang menjadi haknya sehingga dapat melaksanakan kewajibannya.
ii.
PENGERTIAN
KEADILAN MENURUT KAMUS BAHASA INDONESIA (KBBI)
Suatu
hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak serta tidak sewenang-wenang.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kata adil berasal dari kata adil,
adil mempunyai arti yaitu kejujuran, kelurusan, dan keikhlasan yang tidak berat
sebelah.
iii.
PENGERTIAN
KEADILAN MENURUT DEFINISI PARA AHLI
1. Pengertian keadilan menurut Aristoteles yang
mengatakan bahwa keadilan adalah tindakan yang terletak diantara memberikan
terlalu banyak dan sedikit yang dapat diartikan memberikan sesuatu kepada
setiap orang sesuai dengan apa yang menjadi haknya.
2. Pengertian keadilan menurut Frans
Magnis Suseno yang mengatakan pendapatnya tentang pengertian keadilan
adalah keadaan antarmanusia yang diperlakukan dengan sama sesuai dengan hak dan
kewajibannya masing-masing.
3. Pengertian keadilan menurut Notonegoro yang
berpendapat bahwa keadilan adalah suatu keadaan dikatakan adil jika sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
4. Pengertian keadilan menurut Thomas
Hubbes yang mengatakan bahwa pengertian keadilan adalah sesuatu
perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan pada perjanjian yang telah
disepakati.
5. Pengertian keadilan menurut Plato yang
menyatakan bahwa pengertian keadilan adalah diluar kemampuan manusia biasa dimana
keadilan hanya dapat ada di dalam hukum dan perundang-undangan yang dibuat oleh
para ahli yang khususnya memikirkan hal itu. Pengertian keadilan menurut W.J.S
Poerwadarminto yang mengatakan bahwa pengertian keadilan adalah tidak
berat sebelah, sepatutnya tidak sewenang-wenang.
6. Pengertian keadilan menurut
definisi Imam Al-Khasim adalah mengambil hak dari orang yang
wajib memberikannya dan memberikannya kepada orang yang berhak menerimanya.
iv.
MENURUT PEMAHAMAN BEBERAPA FILSUF
a.
Pandangan Socrates tentang keadilan
Socrates berpandangan bahwa
keadilan adalah keadaan di mana pemerintah dengan rakyatnya terdapat saling
pengertian yang baik. Bila para penguasa telah mematuhi dan mempraktekkan
ketentuan-ketentuan hukum dan bila pemimpin negara bersikap bijaksana dan
memberi contoh kehidupan yang baik. Tegasnya keadilan itu tercipta bilamana
setiap warga sudah dapat merasakan bahwa pihak pemerintah sudah
melaksanakan tugasnya dengan baik. Dari pandangan ini keadilan hanya dititik
beratkan pada para pemimpin atau pejabat saja
b.
Pandangan Plato tentang Keadilan
Plato berpandangan bahwa keadilan
adalah ikatan yang mempersatukan suatu masyarakat, suatu persatuan yang
harmonis dari individu-individu, di mana masing-masing menunaikan tugas
hidupnya sesuai dengan bakat dan pendidikannya.
c.
Pandangan Aristoteles tentang keadilan
Lain halnya dengan Socrates dan
Plato, Aristoteles mengemukakan pandangannya tentang keadilan. Keadilan menurut
Aristoteles adalah berhubungan dengan tingkah laku manusia, yakni mengenai
kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan ini dimaksudkan sebagai titik
tengah di antara dua ujung ekstrim yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Ini
berarti bahwa keadilan merupakan keadaan yang setara atau sesuai dengan
proporsi.
Keadilan pada umumnya adalah
keadaan atau situasi di mana setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya
dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan kita besama. Dengan
demikian berarti bahwa keadilan adalah keseimbangan antara hak dan kewajiban. Berbuat
adil berarti menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
sebaliknya berbuat tidak adil berarti menginjak-injak harkat dan martabat
manusia.
Pengertian
Keadilan adalah
hal-hal yang berkenaan pada sikap dan tindakan dalam hubungan antar manusia
yang berisi sebuah tuntutan agar sesamanya dapat memperlakukan sesuai hak dan
kewajibannya. Dalam bahasa inggris keadilan adalah justice. Makna
justice terbagi atas dua yaitu makna justice secara atribut dan makna justice
secara tindakan. Makna justice secara atribut adalah suatu kuasalitas yang fair
atau adil. Sedangkan makna justice secara tindakan adalah tindakan menjalankan
dan menentukan hak atau hukuman.
vi.
KARAKTERISTIK
KEADILAN
Karakteristik keadilan menurut John
Stuart Mill (1806-1873):
1. Keadilan
menyangkut penghargaan atas hak legal
2. Keadilan
menyangkut penghargan atas hak moral
3. Keadilan
menyangkut/ berhubungan dengan kepatuhan dalam konteks komparasi
4. Keadilan
menyangkut hal kepercayaan
5. Keadilan
menyangkut sikap netral
6. Keadilan
berkaitan dengan kesamaan nilai
vii.
KONSEP
TENTANG EKONOMI
Ekonomi berasal dari kata Yunani,
yakni oikonomia yang berarti keahlian mengurus rumahtangga secara bijaksana dan
teratur. Bilamana orang mendapat hasil sebesar-besarnya dengan pengeluaran.
Usaha dan alat sesedikit mungkin, maka ia bertindak ekonomis rasional.
Para ahli, merumuskan ekonomi
sebagai usaha dan tindakan manusia untuk mencukupi kebutuhannya akan
benda-benda, yang terbatas jumlahnya. Tujuan setiap ekonomi adalah untuk
menciptakan keseimbangan tetap antara kebutuhan dan persediaan. Karena baik
jumlah penduduk dan konsumsi senantiasa bertambah, maka kebutuhan terus-menerus
meningkat.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan keadilan
dalam bidang ekonomi adalah satu keadaan atau
situasi di mana setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya. Ini lantas
berarti bahwa keadilan dalam bidang ekonomi adalah perlakuan yang adil bagi
setiap orang untuk mendapatkan penghidupan yang layak sesuai dengan kebutuhan
dan potensi yang ada.
viii.
PERWUJUDAN
KEADILAN DALAM BIDANG EKONOMI
Keadilan dalam bidang ekonomi
merupakan bagian dari keadilan sosial. Keadilan sosial seperti yang telah
dipaparkan dalam pertama, yakni keadilan yang pelaksanaanya tergantung dari
struktur-struktur kekuasan dalam masyarakat. Maka membangun keadilan sosial berarti
menciptakan struktur-struktur yang memungkinkan pelaksanaan keadilan.
Struktur-stuktur itu menyangkut bidang politik, ekonomi, hukum, budaya,
pertahanan dan keamanan. Untuk mewujudkan keadilan sosial itu berarti bahwa
keadilan dalam bidang ekonomi pun harus terwujud.
Dalam batang tubuh UUD’45 pasal 33
dengan bagus diungkapkan dua ketentuan yang amat penting: suatu pembatasan hak
milik pribadi mutlak terhadap alat-alat produksi, dan suatu penetapan
tujuan dan tanggung jawab usaha ekonomi yang harus dijamin oleh negara, ialah
sebesar-besarnya oleh kemakmuran rakyat. Pernyataan dalam UUD’45 ini secara
jelas dan dengan resmi menetapkan bahwa pembangunan ekonomi harus demi untuk
kesejahteraan rakyat. Ini berarti bahwa pembangunan yang terjadi hanya demi kepentingan
pribadi atau golongan secara ekstrim dapat dikatakan tidak adil atau tidak
sesuai dengan komitmen kebangsaan.
Keadilan dalam bidang ekonomi hanya
akan terwujud apabila orang menyadari akan pentingnya keadilan itu sendiri bagi
kehidupan, bukan hanya sekedar menyadarinya namun mengamalkannya. Hal pertama
yang perlu dicermati dan dipahami adalah landasan hukumnya. Dalam pasal 33
UUD’45 termaktub 5 ciri sistem perekonomian Pancasila, yakni:
Pertama, dalam sistem ekonomi
pancasila koperasi adalah sokoguru perekonomian.
Kedua, perekonomian Pancasila
digerakkan oleh ransangan-ransangan ekonomi, sosial dan yang palin penting
adalah moral.
Ketiga, perekonomian Pancasila ada
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dalam perekonomian Pancasila
terdapat solidaritas sosial;
Keempat, perekonomian Pancasila
berkaitan erat dengan Persatuan Indonesia, yang berarti nasionalisme menjiwai
tiap kebijakan ekonomi.
Kelima, sistem perekonomian
Pancasila tegas dan jelas adanya keseimbangan antara perencanaan sentral dengan
tekanan dan desentralisasi di dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ekonomi.
Jelaslah bahwa perekonomian diatur
dalam perudang-undangan dan untuk itu perlulah untuk ditaati dan diamalkan
dalam setiap segi kehidupan.
Ada beberapa hal yang kiranya boleh
menjadi solusi bagi perwujudan keadilan dalam bidang ekonomi:
Pertama-tama perlulah dirumuskan
apa yang menjadi tujuan suatu usaha untuk menciptakan suatu keadilan ekonomi.
Penghapusan ketidakadilan yang paling kasar kami anggap sebagai suatu yang adil
yang harus menjadi tujuan pembangunan yang paling pertama. menurut hemat kami,
keadilan sekurang-kurangnya menuntut agar diubah struktur-struktur yang memaksa
seseorang untuk tetap miskin dan yang membuatnya sedemikian tak berdaya
sehingga ia menjadi korban segala macam penindasan. Jadi penghapusan
syarat-syarat yang mengabdikan kemiskinan dan penindasan terhadap orang lemah
itulah yang kami anggap tujuan terpenting dan paling pertama dalam setiap usaha
untuk mengubah masyarakat.
Kiranya perlu diadakan penilaian
kembali terhadap fungsi pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan yang cepat justru
sering memperkaya mereka yang sudah kaya. Maka perlu diusahakan suatu
pertumbuhan ekonomi di mana pembagian hasil-hasilnya yang lebih adil sudah
termasuk struktur produksi.
Perlu dipikirkan kembali apa yang
seharusnya menjadi tujuan suatu pembangunan yang mau menciptakan
prasarana-prasarana bagi perkembangan anggota-anggota masyarakat sebagai
manusia-manusia yang utuh.
Ketidakadilan ekonomi sebenarnya
telah tertanam dalam struktur proses-proses politik, sosial, budaya dan
ideologi suatu masyarakat. Struktur-struktur itu sudah disusun dan terbangun
sedemikian rupa sehingga menjamin kelestarian kekuasaan struktur itu, dengan
kata lain, menjamin jalur-jalur penghisapan tenaga kerja golongan-golongan
bawah dalam masyarakat. Oleh karena itu, tidak mungkin diharapkan pembongkaran
struktur-struktur hanyalah berdasarkan kesadaran golongan atas. Tidak mungkin
suatu golongan memotong dalam tempat duduknya sendiri. Hanya kalau masyarakat dapat
mengartikulasikan diri, dapat menyatakan pendapat, keinginan, kehendak, dan
kritik mereka, maka struktur-struktur yang lebih adil dapat tercipta.
Itulah kiranya beberapa pokok
pikiran yang dapat kami berikan sebagai bantuan untuk mengatasi masalah ketidakadilan
dalam bidang ekonomi.
A.
PENGERTIAN
STABILITAS EKONOMI
Stabilitas
perekonomian adalah prasyarat dasar untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan
rakyat melalui pertumbuhan yang tinggi dan peningkatan kualitas pertumbuhan.
Stabilitas
perekonomian sangat penting untuk memberikan kepastian berusaha bagi para
pelaku ekonomi. Ada dua bentuk
stabilitas ekonomi yaitu stabilitas ekonomi mikro dan makro .
B.
PENTINGNYA
STABILITAS EKONOMI MAKRO
Stabilitas
ekonomi makro dicapai ketika hubungan variabel ekonomi makro yang utama berada
dalam keseimbangan, misalnya antara permintaan domestik dengan keluaran
nasional, neraca pembayaran, penerimaan dan pengeluaran fiskal, serta tabungan
dan investasi. Hubungan tersebut tidak selalu harus dalam keseimbangan yang
sangat tepat. Ketidakseimbangan fiskal dan neraca pembayaran misalnya tetap
sejalan dengan stabilitas ekonomi asalkan dapat dibiayai secara
berkesinambungan.
Perekonomian
yang tidak stabil menimbulkan biaya yang tinggi bagi perekonomian dan
masyarakat. Ketidakstabilan akan menyulitkan masyarakat, baik swasta maupun
rumah tangga, untuk menyusun rencana ke depan, khususnya dalam jangka lebih
panjang yang dibutuhkan bagi investasi. Tingkat investasi yang rendah akan
menurunkan potensi pertumbuhan ekonomi panjang. Adanya fluktuasi yang tinggi
dalam pertumbuhan keluaran produksi akan mengurangi tingkat keahlian tenaga
kerja yang lama menganggur. Inflasi yang tinggi dan fluktuasi yang tinggi
menimbulkan biaya yang sangat besar kepada masyarakat. Beban terberat akibat
inflasi yang tinggi akan dirasakan oleh penduduk miskin yang mengalami
penurunan daya beli. Inflasi yang berfluktuasi tinggi menyulitkan pembedaan
pergerakan harga yang disebabkan oleh perubahan permintaan atau penawaran
barang dan jasa dari kenaikan umum harga-harga yang disebabkan oleh permintaan
yang berlebih. Akibatnya terjadi alokasi inefisiensi sumber daya. Mengingat
pentingnya stabilitas ekonomi makro bagi kelancaran dan pencapaian sasaran
pembangunan nasional, Pemerintah harus bertekad untuk terus menciptakan dan
memantapkan stabilitas ekonomi makro. Salah satu arah kerangka ekonomi makro
dalam jangka menengah adalah untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan
mencegah timbulnya fluktuasi yang berlebihan di dalam perekonomian.
Stabilitas
ekonomi makro tidak hanya tergantung pada pengelolaan besaran ekonomi makro
semata, tetapi juga tergantung kepada struktur pasar dan sektor-sektor. Untuk
memantapkan stabilitas ekonomi makro, kebijakan ekonomi makro, melalui
kebijakan fiskal dan moneter yang terkoordinasi baik, harus didukung oleh
kebijakan reformasi struktural, yang ditujukan untuk memperkuat dan memperbaiki
fungsi pasar, antara lain pasar modal dan uang, pasar tenaga kerja serta pasar
barang dan jasa, dan sektor-sektor meliputi seperti sektor industri, pertanian,
perdagangan, keuangan dan perbankan.
C. MASALAH
YANG BERHUBUNGAN DENGAN STABILITAS EKONOMI
1. Masalah Kemiskinan
Upaya
penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya
Program Inpres Data Tertinggal (IDT), pemberian kredit untuk para petani dan
pengusaha kecil berupa Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Modal Kerja Permanen
(KMKP), Program Kawasan Terpadu (PKT), Program bapak Angkat, Gerakan Nasional
Orang Tua Asuh (GN-OTA) dan program wajib belajar.
2. Masalah
Keterbelakangan
Jika
ditinjau dari segi penguasaan teknologi, indonesia masih dikategorikan negara
berkembang. Ciri lain negara adalah rendahnya tingkat pendapatan dan
pemerataannya, rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan, kurang
terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, rendah
tingkat keterampilan penduduk, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurang
modal, kurangnya produktivitas tenaga kerja, serta lemahnya tingkat manajemen
usaha. Untuk mengatasi keterbelakangan ini, pemerintah berupaya meningkatkan
kualitas SDM, melakukan pertukaran tenaga ahli, melakukan transfer teknologi
dari negara-negara maju.
3. Masalah Pengangguran
dan Keterbatasan Kesempatan Kerja
Masalah
lain yang dihadapi Indonesia dalan pembangunan di bidang ekonomi adalah masalah
lapangan kerja dan pengangguran. Masalah ini saling berhubungan satu sama lain.
Masalah pengangguran timbul karena terjadi ketimpangan antara jumlah
angkatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah pengangguran dan
terbatasnya kesempatan kerja, pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja
sehingga tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang
tersedia, pembukaan investasi-investasi baru, terutama bersifat padat
karya(labour intensive), pemberian penyuluhan dan informasi yang cepat mengenai
lapangan kerja.
4. Masalah Kekurangan
Modal
Kekurangan
Modal adalah satu ciri penting setiap negara yang memulai proses pembangunan.
Kekurangan ini bukan saja menghambat kecepatan pembangunan ekonomi yang dapat
dilaksanakan tetapi dapat menyebabkan kesulitan negara tersebut untuk lepas
dari kemiskinan.masalah kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran dan
kekurangan modal yang terjadi disuatu negara berkembang disebabkan oleh
lingkaran yang sulit diputuskan. Lingkaran keterbelakangan dan kemiskinan
tersebut adalah pendapatan rendah menyebabkan kemampuan investasi rendah,
investasi rendah menyebabkan pemupukan modal rendah, modal rendah menyebabkan
produktivitas rendah, produktivitas rendah menyebabkan pendapatan rendah dan
seterusnya berputar tanpa terputus. Untuk mengatsi masalah-masalah tersebut,
pemeritah harus melakukan suatu program besar sehingga dapat memutuskan
lingkaran setan, misalnya melalui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan
investasi menjadi lebih produktif.
5. Masalah Pemerataan
Pendapatan
Masalah
lain yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan ekonomi adalah
masalah pemerataan pembangunan. Pembangunan ekonomi Indonesia terkonsentrasi
hanya di kota-kota besar terutama di Pulau Jawa dan didominasi oleh kelomok
tertentu. Pada hakikatnya, pembangunan nasional adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya sehingga keberhasilan pembangunan nasional tidak hanya
diukur dengan keberhasilan dibidang ekonomi (secara materi).
6. Inflasi dan Tingkat
Pengangguan yang Terus Meningkat
Inflasi
atau kenaikan tngkat harga secara umum dan terus menurus bagi sebuah negara
sebenarnya merupakan hal yag wajar, selama tidak melebihi batas normal,
berlangsung singkat dan masih dapat terkendalikan oleh pemerintah. Inflasi ini
dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan dampak negatif seperti menurunkan
tingkat kesejahteraan rakyat, memburuknya distribusi pendapatan dan mengganggu
stabilitas ekonomi. Seperti halnya inflasi, pengangguran yang terus meningkat
merupakan masalah bagi pebangunan ekonomi. Pengangguran yang terus meningkat
biasanya berdampak buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan
stabilitas nasional.
7. Ketergantungan
Terhadap Impor dan Utang Luar Negeri
Tingkat
ketergantungan yang tinggi dari pemerintahdan sektor swasta terhadap impor dan
utang luar negeri merupakan masalah pembangunan. Impor yang tinggi jelas akan
mengurangi cadangan devisa negara. Jika cadangan devisa negara berkurang,
stabilitas ekonomi nasional akan lemah. Utang luar negeri masalah yang muncul
adalah menyangkut beban utangnya, yaitu pembayaran bunga utang setiap tahun dan
pelunasan pokok utang luar negeri.
D. ANALISIS
DAN KEBIJAKAN
1. Kebijaksanaan
Moneter.
Kebijksanaan
moneter adalah sekumpulan tindakan pemerintah di dalam mengatur perekonomian
melalui peredaran uang dan tingkat suku bunga. Kebijaksanaan ini ditempuh untuk
mengantisipasi pengaruh-pengaruh positif dan negatif dari peredaran uang dan
tingkat suku bunga yang berlaku dimasyarakat. Hal ini dapat dimengerti karena
peran uang yang sangat begitu vital dalam kehidupan perekonomian suatu
negara, begitu pula pentingnya tingkat suku bunga yang dapat mempengaruhi pola
kegiatan investasi di Indonesia.
Di
dalam sistem perekonomian indonesia, kebijaksanaan moneter ini dijalankan oleh
pemerintah melalui lembaga keuangan yang disebut dengan Bank Indonesa (BI).
Di
lihat dari upaya yang ditempuh pemerintah, kebijaksanaan moneter ini dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis kebijaksanaan moneter:
a.
Kebijaksanaan
moneter kuantitatif
Sesuai
dengan namanya jenis kebijaksanaan moneter ini dijalankan dengan mengatur uang
beredar dan tingkat suku bunga dari segi kuantitasnya.
b.
Kebijaksanaan
moneter kualitatif
Untuk
lebih mensukseskan cara-cara kuantitatif di atas maka Bank Indonesia dapat
melakukan kebijaksanaan moneter yang bersifat kualitatif ini, yang dimaksud
dengan kebijaksanaan moneter kualitatif ini adalah dengan mengatur dan
menghimbau pihak bank umum/lembaga keuangan lainnya, baik manajemannya maupun
produk yang ditawarkan kepada masyarakat guna mendukung kebijaksanaan moneter
kuantitatif yang sedang dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Bank indonesia akan
menghimbau kepada manajeman bank umum untuk tidak memiliki kelebihan cadangan
minimal yang telah ditetapkan
2. Kebijaksanaan
Fiskal.
Jika
di dalam kebijaksanaan pemerintah menggunakan elemen uang beredar dan suku
bunga untuk mengatur perekonomian, maka kebijaksanaan fiskal adalah suatu
tindakan pemerintah dalam mengatur perekonomian melalui anggaran belanja negara,
dan biasanya dikaitkan dengan masalah perpajakan. Meskipun tidak selalu
demikian, namun orang lebih melihat kebijaksanaan fiskal sebagai kebijkasanaan
pemerintah di sektor perpajakan.
3. Kebijaksanaan
Moneter Dan Fiskal di Sektor Luar Negeri
Di
dalam sektor luar negeri, kedua kebijaksanaan ini memiliki istilah lain, yang
di dalam istilah tersebut terdapat kombinasi antara keduanya. Istilah yang
dimaksud adalah: kebijaksanaan menekan pengeluaran dan kebijaksanaan memindah
pengeluaran.
a. Kebijaksanaan
menekan pengeluaran
Kebijaksanaan
ini dilakukan dengan cara mengurangi tingkat konsumsi/pengeluaran oleh para
pelaku ekonomi. Cara-cara yang ditempuh diantaranya adalah:
1. Menaikkan
pajak pendapatan
Dengan
tindakan ini maka pendapatan yang siap untuk dibelanjakan masyarakat
(disposible income) menjadi berkurang sehingga diharapkan masyarakat akan
mengurangi prosentase pengeluarannya.
2. Menaikkan
tingkat bunga
Kebijaksanaan
ini akan menekan laju investasi yang berarti pengeluaran dari sektor ini akan
berkurang.
3. Mengurangi
pengeluaran pemerintah.
Hal
ini dapat dilakukan dengan melakukan perombakan ulang jadwal proyek-proyek
dengan lebih mengutamakan proiritas kebutuhan yang lebih mendesak, dan dengan
mengurangi bentik-bentuk subsidi yang tidak lagi relevan.
b. Kebijaksanaan
memindah pengeluaran.
Jika
dalam kebijaksanaan peneluaran, pengeluaran para pelaku ekonomi diusahakan
berkurang, maka dalam kebijaksanaan ini pengeluaran mereka tidak berkurang,
hanya dipindah dan digeser pada bidang yang tidak terlalu berisiko memperburuk
perekonomian. Kebijaksanaan ini dapat dilakukan secara paksa dan dapat juga
dipergunakan dengan memakai rangsangan. Secara paksa kebijaksanaan ini dapat
ditempuh dengan cara:
1. Mengenakan tarif atau quota,
dengan tindakan ini diharapkan masyarakat akan memindah konsumsinya ke komoditi
produk dalam negeri, karena dengan dikenakannya kedua hambatan perdangan
tersebut, harga komoditi impor menjadi mahal.
2. Mengawasi
pemakaian valuta asing, hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan maksud dan
tujuan dalam penggunaan valuta asing. Kemudahan akan diberikan kepada mereka
yang akan menggunakan valuta asing tersebut untuk mengekspor komoditi yang efek
positifnya adalah meningkatnya produktivitas perekonomian dalam negeri.
Sedangkan
kebijaksanaan memindah pengeluaran yang dilakukan dengan rangsangan dapat
dilakukan dapat di tempuh dengan cara:
1. Menciptakan
rangsangan-rangasangan ekspor, misalnya dengan mengurangi pajak komoditi
ekspor, memberantas pungutan liar dan biaya-biaya siluman yang dapat membebani
harga komoditi ekspor.
2. Menstabilkan
upah dan harga dalam negeri, dengan demikian akan memberi iklim yang lebih
sehat bagi konsumen dalam negeri dalam mengkonsumsi produk dalam negeri. Upah
yang stabil akan memberi kepastian pendapatan masyarakat, dan dengan kepastian
harga akan menghindarkan dari tindakan spekulasi.
PERTUMBUHAN
EKONOMI
I.
PENGERTIAN
Pertumbuhan
ekonomi adalah perkembangan kegiatan dlam perekonomian yang meyebabkan barang
dan jasa yang di produksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat
meningkat . masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro
ekonomi dalam jangka panjang . perkembangan kemampuan memproduksi barang dan
jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak
selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya .
pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya . dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih
lambat dari potensinya .
II.
TEORI
PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Teori
pertumbuhan ekonomi menjadi dibagi menjadi 2 :
A. Teori
pertumbuhan ekonomi historisa Frederich List ( 1789-1864)
Tahap-tahap
pertumbuhan ekonomi menurut frederich list adalah tingkat-tingkat yang dikenal
dengan sebutan stuffen theorian (teori tangga) . adapun tahapan-tahapan
pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi 4 sebagai berikut :
a. Masa
berburu dan mengembara
b. Masa
berternak dan bertanam
c. Pada
masa ini manusia sudah hidup menetap sambil memelihara tanaman yang mereka
tanam kerajinan sebagai usaha sampingan mereka .
d. Masa
kerajinan industri dan perdagangan .
B. Karu
Bucher ( 1847-1930)
· Tahap
perekonomian ini dapat dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Rumah
tangga tertutup
b. Rumah
tangga kota
c. Rumah
tangga bangsa
d. Rumah
tangga dunia
C. Werner
Sombart ( 1863-1947)
· Tahap
perokonomian ini dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Prakapitalisme
( varkapitalisme )
b. Zaman
kapitalis madya ( buruh kapitalisme )
c. Zaman
kapitalis raya ( hackapitalimus )
d. Zaman
kapitalis akhir ( spetkapitalismus )
D. Walt
Whitmen Rosfow ( 1916-1979)
· Tahap
perekonomian ini menjadi dibagi 5 yaitu :
a. Masyarakat
tradisional
b. Persyaratan
untuk lepas landas
c. Lepas
landas
d. Perekonomian
yang matang atau dewasa
e. Masa
ekonomi konsumsi tinggi
2. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI KLASIK DAN
NEOKLASIK
2.1
TEORI PERTUMBUHAN KLASIK
a.
Teori
pertumbuhan menurut Adam Smith
Teori
adam smith dibuat dengan teori the invisible hands ( teori tangan-tangan gaib )
pertumbuhan ekonomi di tandai oleh 2 faktor yang saling berkaitan :
a.
Pertumbuhan ekonomi
b.
Pertumbuhan output total pertumbuhan
output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini : 1. Sumber-sumber
alam
2. Tenaga kerja ( pertumbuhan penduduk )
3. Jumlah persediaan
2. Tenaga kerja ( pertumbuhan penduduk )
3. Jumlah persediaan
b.
David
Ricardo dan T.R Malthus
Menurut
David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi 2
kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah
pendapat ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh malthus ,
menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung
(1,2,3 dan seterusnya) . sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur
(1,2,4,8,16, dan seterusnya) sehingga pada saat perekonomian akan pada taraf
subsiten atau kemandegan .
2.2.
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI NEOKLASIK
A. Robert
Sollow
Robert
Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn , ia seorang peraih nobel di bidang
ilmu ekonomi pada tahun 1987 . robert sollow menekankan perhatiannya pada
pertumbuhan output yang akan terjadi atas hasil kerja 2 faktor input utama .
yaitu modal dan tenaga kerja .
B. Harrod
dan Domar
Tahun
1747 pertumbuhan ekonomi menurut harrod dan domar akan terjadi apabila
penimgkatan produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja .
C. Joseph
Schumpeter
Menurut
joseph pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan pleh adanya proses
inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru dibidang teknologi produksi) yang
dilakukan oleh para pengusaha . tanpa adanya inovasi tidak ada pertumbuhan
ekonomi .
III.
UKURAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
Menurut
M. Suparko dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat yang dapat digunakan untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu :
1. Produk Domestik Bruto
PDB
adalah jumlah barang dan jasa yang akhir yang dihasilkan dalam harga pasar
kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global
dan tidak mencerminkan kesejahteraan penduduk .
2. PDB perkapita atau pendapatan perkapita
PDB
perkapita merupakan ukuran yang lebih tepat karena telah memperhitungkan jumlah
penduduk . jadi ukuran pendapatan perkapita dapat diketahui dengan membagi PDB
dengan jumlah penduduk .
3. Pendapatan per jam kerja
Suatu
negara dapat dikatakan lebih maju dibandingkan negara lain bila mempunyai
tingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per
jam kerja di negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama .
IV.
MODEL-MODEL
PERTUMBUHAN EKONOMI
Model
pertumbuhan ekonomi menurut Harrod dan Domar adalah model pertumbuhan yang
mengacu pada pertumbuhan ekonomi negara-negara maju , model itu merupakan
perkembangan langsung teori ekonoi makro keynes yang merupakan teori jangka
pendek yang menjadi teori jangka panjang . pada model harrod dan domar
investasi diberikan peranan yang sangat penting , dalam jangka panjang
investasi mempunyai pengaruh kembar . disatu sisi investasi mempengaruhi
permintaan agregat di sisi lain investasi mempengaruhi kapasitas
produksinasional dengan menambah stok modal yang tersedia .
V.
HAL-HAL
YANG MEMEPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Akumulasi
Modal
Terjadi
apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan di investasikan kembali dengan
tujuan memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari . fisik suatu
negara(yakni total nilai rill “neto” atas seluruh barang modal produktif secara
fisik) dan hal itu jelas memungkinkan terjadinya peningkatan output di
masa-masa mendatang . investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus
dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yang disebut investasi
“infrastruktur” ekonomi dan sosial . disamping investasi yang bersifat langsung
banyak cara yang bersifat tidak langsung untuk menginvestasikan dana dalam
berbagai sumber daya . di samping itu juga ada invetasi dalam pembinaan sumber
daya manusia dapat meningkatkan kualitas modal manusia , sehingga
pada akhirnya akan membawa dampak positif yang sama terhadap manusia .
2. Pertumbuhan
Penduduk dan Angkatan Kerja
Pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja ( yang terjai beberapa tahun kemudian
setelah pertumbuhan penduduk ) secara tradisional dianggap sebagai salah satu
faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi . jumlah tenaga kerja yang lebih
besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif sedangkan pertumbuhan.
penduduk yang lebih besar berarti meningkatkan ukuran pasar domestiknya ,
meskipun demikian kita masih mempertanyakan apakah begitu cepatnya penawaran
angkatan kerja di negara-negara berkembang (sehingga banyak diantara mereka
yang mengalami kelebihan tenaga kerja ) benar-benar akan memberikan dampak
positif atau justru negatif terhadap pembangunan ekonominya atau adanya
faktor-faktor penunjang seperti kecakapan manajerial dan administrasi .
3. Kemajuan
Teknologi
Dalam
pengertiannya yang paling sederhana kemajuan teknologi terjadi karena
ditemukannya cara-cara baru atau perbaikan atas cara-cara lama dalam menangani
pekerjaan-pekerjaan tradisional . kita mengenal 3 klafisikasi kemajuan
teknologi yaitu :
Kemajuan
teknologi yang bersifat netral ( neutral technological progress ) apabila
teknologi tersebut memungkinkan jumlah dan kombinasi faktor input yang sama .
inovasi yang sederhana seperti pembagian tenaga kerja ( semacam spesialisasi )
yang dapat mendorong peningkatan output dan kenaikan konsumsi masyarakat .
sementara itu kemajuan teknologi dapat berlangsung sedimikian rupa sehingga
menghemat pemakaian modal atau tenaga kerja ( artinya penggunaan tekonologi
tersebut memungkinkan kita memperoleh output yang lebih tinggi dari jumlah
input tenaga kerja atau modal yang sama ) . penggunaan komputer mesin-mesin,bor
listrik berkecepatan tinggi,dan masih banyak lagi jenis mesin serta peralatan
modern lainnya dapat diklasifikasikan sebagai kemajuan teknologi yang hemat
tenaga kerja .
Kemajuan
teknologi yang hemat tenaga kerja ( labor-saving tecnohological progress )
apabila penerapan teknologi tersebut mampu meningkatkan mutu atau keterampilan
angkatan kerja secara umum . misalnya dengan menggunakan videotape,televisi,
dan media komunikasi lainnya
Kemajuan
teknologi yang hemat modal ( capital-saving technological progress ) jenis
kemajuan ini terjadi jika penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita
memanfaatkan barang modal yang ada secara lebih produktif . misalnya pengunaan
bajak kayu .
VI.
PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Posisi
negara-negara berkembang dewasa ini dalam banyak hal berbeda dengan yang
dimiliki oleh negara-negara maju pada saat lepas landas ke arah era pertumbuhan
ekonomi modern . dalam kondisi tersebut , paling tidak terdapat delapan
perbedaan penting yang mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi dan
syarat-syarat terlaksanya pembangunan ekonomi modern . kedelapan butir
perbedaan yang utama dan yang perlu di analisis lebih lanjut itu adalah sebagai
berikut :
1. Perbedan
kekayaan sumber daya alam dan kualitas modal manusia
2. Perbedaan
pendapatan perkapita dan tingkat GNP dibandingkan negara-negara lainnya di
dunia
3. Perbedaan
iklim
4. Perbedaan
jumlah penduduk, distribusi, serta laju pertumbuhannya
5. Peranan
sejarah migrasi internasional
6. Perbedaan
dalam memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional
7. Kemampuan
melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang ilmiah dan teknologi dasar
8. Stabilitas
dan fleksibilitas lembaga-lembaga politik dan sosial.
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Demi
kesejahteraan rakyat pemerintah harus adil dalam menangani masalah ekonomi
rakyat,dan karena negara kita adalah Negara hokum maka pemerintah dalam setiap
mengambil tindakan harus sesuai dengan hukum yang berlaku dan telah ditetapkan.
Setelah keadilan ditegakkan maka selanjutnya kita harus focus pada stabilitas
ekonomi untuk pertumbuhan ekonomi Negara.
2.
SARAN
Jika
ada masalah-masalah ekonomi baru kita dapat menjadikan masalah-masalah ekonomi
yang lalu untuk dapat mengambil keputusan dan menjadikan pelajaran untuk
menghindari masalah ekonomi tersebut di masa mendatang, tentunya keadilan harus
tetap ditegakkan di semua kalangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-keadilan-macam-macam-keadilan.html#
https://malqinstitute.wordpress.com/2010/06/23/stabilitas-ekonomi-dalam-berbagai-sistem/
Ahman,Eeng.2007.Membina Kompetensi
Ekonomi.Bandung.Grafindo Media Pratama
Tidak ada komentar :
Posting Komentar